Kamis, 28 April 2011

Modifikasi tone control matric - penambahan bass adjuster

Rangkaian ini berguna juga untuk mengetahui karakter nada bass dari speaker yang kita rakit. Dengan sedikit rangkaian tambahan yang dipasang pada tone control, kita bisa memilih karakter nada bass sesuai yang kita inginkan. Rangkaian ini mengadopsi sistem resonansi prametric bukan tapis low pass filter yang sering dipakai pada subwoofer biasa sehingga gain spektrum frekuensi menjadi lebih linier.

Rangkaian yang menggunakan catu daya simetris memang sedikit repot di bagian power supply-nya, tetapi audio yang baik memang harus simetris agar lebih kuat dan stabil.

Sebagai contoh untuk dijadikan bahan percobaan, kita pilih tone control matric (bukan promosi).
Gambar di atas adalah rangkaian tone control atau bisa disebut pre-amplifier. Input inverting pada op-amp pertama terpasang jaringan resonansi R-C yang terhubung ke ground. Jaringan ini berfungsi untuk menaikkan nada yang kita inginkan, misalnya nada bass. Supaya frekuensi yang kita inginkan bisa diset (diputar-putar), jaringan ini kita ganti dengan rangkaian di bawah ini:



Rangkaia ini tidak mempunyai terminal input, yang ada hanya terminal Output & Supply.
Rangkaian ini berfungsi sebagai pengganti rangkaian resonansi R-C. Sebenarnya, yang bagus adalah rangkaian L-C seperti pada pemancar radio. C di sini adalah kapasitor yang paling atas, sedangkan rangkaian yang lain berfungsi sebagai pengganti L (induktor).

perkiraan perhitungan dengan pembulatan...
perhitungan induktansi...
L = R1 x R2 x C
L = 470 x 50k x 47nF 1,1 Henry
L = 470 x 250k x 47nF = 5,5 Henry

dengan rumus frekuensi resonansi:
Fo = 1 / 2 x π x √( L x C )
kita dapatkan...
Fo1 = 1 / 2 x 3.141 x √( 1.1 x 1uF ) = 150 Hz (potensio diputar maksimum ke kanan)
Fo2 = 1 / 2 x 3.141 x √( 5,5 x 1uF ) = 70 Hz (potensio diputar maksimum ke kiri)

silakan koreksi!

Untuk mendapatkan equaliser yang lengkap (sesuai keinginan) pcb di atas harus di cetak dalam jumlah banyak, yang diganti adalah nilai-nilainya saja. Rangkaian ini selain bisa dipasang di tone control IC juga bisa di pasang di rangkaian power OCL, hasilnya cukup memuaskan, karakter bass bisa diset sesuai keinginan kita.

Target rangkaian ini adalah memenuhi keinginan selera semua orang yang berbeda-beda, dan siapa saja bisa rakit bukan hanya yang sudah biasa rakit-rakit tapi bagi yang awam pun bisa mempraktekkannya, selamat berexperimen!

...update ke 3 pada 3Juli 2011

Jumat, 22 April 2011

Percobaan bok speaker subwoofer 12" Sphinx SX-1220

Saya penasaran dengan speaker subwoofer 12", sepertinya suara bass-nya mantap.
saya beli merek SphinX di pasar cikapundung tahun 2003an, katanya sih speaker ini buatan surabaya. waktu itu harganya 225 - 350 ribu. saya pilih dengan harga 225 ribu saja dengan pertimbangan cone berbahan polypropylene, jadi lebih tahan air.

Spesifikasi driver:
Merek : Sphin-X
Model : Sx 1220
Diameter: 12"
Power : 350 Watt

Waktu itu saya beli bok untuk 12" di pasar, dimensinya tipis dengan tebal sekitar 35cm. langsung saya tes. ternyata hasilnya mengecewakan. medium tidak keluar, bass tidak keluar, yang keluar hanya suara getaran cone dan bok, brekk-brek. saya berpikir apa yang salah? ganti bok, suara rada mendingan tetapi tidak se powerfull ACR 1230 fullrange. kurang puas dengan hasil, pecobaan gonta-ganti bok terus dilanjut beberapa kali sampai menemukan yang optimal.




percobaan terakhir yang berhasil adalah dengan memasang secara berhadapan dengan ACR 1230 fullrange. ACR 1230 dipasang dari dalam bok, sedangkan SX-1220 dipasang dari luar bok. Jika ke-2 driver dipasang dan disekrup dari luar hasilnya kurang memuaskan. pengetesan menggunakan beberapa peralatan dari mulai tapis control sub sampai equalizer parametrik. hasil tes sangat memuaskan. rasanya seperti menggunakan speaker super. pada nada low, saya rasa speaker 15" juga kalah jauh.

ukuran bok waktu itu masih menggunakan papan tipis 12mm. dimensi 47.5cm x 47.5cm x 60cm. pemasangan speaker agak menjorok ke dalam 4cm. penempatan unit di pinggir tembok, kalau di tempatkan di pojok rasanya seperti menggunakan 4 unit speaker.

Speaker subwoofer ini ternyata ada kelebihan dan kekurangannya
kelebihannya:
1. penguatan nada bass sangat tinggi, sehingga bunyi getaran bok yang terbuat dari
kayu yang tipis dapat dikalahkan
2. nada gitar bass dan low kick drum sangat kuat dan empuk
3. Jangkauan bass bisa jauh

kekurangannya:
1. dimensi bok yang besar
2. magnet speaker kelihatan
3. nada kendang pada musik etnik/daerah dan dangdut banyak yang tidak cocok alias
bassnya tidak terdengar, subwoofer menjadi percuma. ini salah satu alasan
operator sound belum mau menggunakan subwoofer.
4. hanya cocok untuk nada gitar bass dan low kick drum

Untuk percobaan berikutnya harus menggunakan kayu yang lebih tebal dan jangan lupa pilih yang kuat, cirinya jika kita ketuk menggunakan jari bunyinya tek-tek bukan tok-tok. menggunakan kayu yang lebih tebal berarti dimensi bok harus lebih besar pula, misal 48x50x60, ini sangat besar apalagi untuk sub di kendaraan. Untuk kendaraan roda empat sebaiknya menggunakan yang berdiameter 10" saja karena volume bok cukup setengahnya, misalkan jika menggunakan papan kayu setebal 18mm kita pakai ukuran 40x40x40cm. Jika menggunakan papan kayu yang lebih tipis tentu dimensinya lebih kecil lagi. saya sarankan gunakan papan dengan ketebalan minimal 15mm, pilih yang kuat!

Jika anda mempunyai bok speaker 10" biasa jangan coba-coba mengganti drivernya dengan ukuran 12", suara mid dan treble-nya memang kenceng tetapi bassnya sangat kurang!!!

saran saya, sabaiknya ikuti saja pengalaman yang sudah berhasil!

Selamat bereksperimen!

Eksperimen bok speaker 15"

Eksperimen ini menggunakan papan setebal 18mm. Dengan dimensi 47.5x55x60cm.
Driver menggunakan ACR 15700 berdaya 850Watt. ukuran lubang port sekitar 4x45cm.
perkiraan volume sekitar 125 Liter.
Pengetesan menggunakan power amplifier 300Watt biasa

Hasil test:
Nada bass cukup bertenaga, kuat untuk lapangan. Karakter Kick, jika menggunakan lebih dari satu unit speaker hentakan bisa terasa didada. Saya rasa keunggulan speaker 15" bukan di kick tapi di getaran gitar bass yang membuat badan merinding. tetapi dimensi ini hanya mendukung nada bass kick, lumayan buat acara kecil-kecilan.

Untuk percobaan berikutnya, dimensi bok diperbesar menjadi 55x55x70cm, perkiraan volume 130-150 Liter. Ini standar speaker 15" (hampir cocok untuk semua merek seperti ACR, BS, BW). saya rasa kita tidak usah memperdulikan ukuran khusus tiap tipe/model speaker. Tidak usah pusing dengan beda tipe beda ukuran, seperti teori-teori sederhana yang ditulis para blogger yang memusingkan orang awam. mereka hanya membahas teori copy-paste tanpa membuktikannya, jika dibuktikan hasilnya pasti beda, pembahasannya
akan menjadi panjang. Untuk Ukuran speaker, saya rasa semuanya mirip, pukul rata,
jadi ukuran terakhir adalah ukuran yang ter-optimal untuk driver 15". Gain terkuat ada pada low kick drum yang empuk dan nada gitar bass yang menggetarkan badan.

Selamat ber-experimen!

Percobaan box speaker 12"

percobaan ini menggunakan papan setebal 18mm. Dengan dimensi 47.5x50x60cm.
Driver menggunakan 1280 Black magic berdaya 500Watt. ukuran lubang port sekitar 4x45cm, atau gunakan lubang port 3" dua biji. penggunaan lubang port lebih dari 2 mengakibatkan bass menjadi pecah perkiraan volume sekitar 100 Liter.
Pengetesan menggunakan power amplifier OCL 300Watt biasa

Hasil test:
Nada bass powerfull, kuat untuk lapangan. Karakter Kick, jika menggunakan lebih dari satu unit speaker hentakan bisa terasa di dada. Jika driver diganti dengan ACR tipe lain hasilnya lumayan juga. Nada kick bisa tanding dengan speaker 15" sampai posisi volume jam 10, lewat posisi jam 10 yang 15" unggul tipis. Saya rasa keunggulan speaker 15" bukan di kick tapi di getaran gitar bass yang membuat badan merinding.
sah-sah saja jika speaker 15" dijadikan kick, tapi saya rasa kurang maksimal.

Perbandingan Kit Power Amplifier Rakitan

1. Gain clone (LM3886), TDA7294
TDA7294 sudah menggunakan sepasang mosfet sebagai finalnya, sedangkan Gain clone LM3886 masih menggunakan transistor biasa.


Pengetesan...
TDA7294 supply 32V ct 5A output sebesar 150W rms, ini melebihi spesifikasi di datasheetnya. Untuk LM3886 dayanya jauh di bawah TDA, jujur apa adanya seperti di datasheetnya, 50Watt-an, atau mungkin kurang. Amplifier ini low noise dan low gain sehingga haus sinyal input. Sinyal input harus diperkuat dengan rangkaian super tone control, kalau tidak begini nada bass pas-pasan.
Catu daya yang optimal untuk gainclone adalah 22-25v ct, lebih atau kurang dari ini power kurang maxi, power malah turun. Yang perlu diingat adalah bodi case terhubung ke jalur supply negatif, jadi jangan lupa untuk memasang isolatornya.

Rasanya TDA dan LM ini hanya bisa  mendrive speaker sampai 12" saja, untuk speaker 15" karakter woofernya susah keluar.

Dan percaya atau tidak LM ini memang berdaya 50Watt-an, tetapi 50Watt ini terbagi dalam beberapa daerah frekuensi, dan daerah bass hanya dapat menyalurkan sekitar 4 Watt saja, sisanya ada di mid dan treble, pantas saja nada bassnya masih pecah.

Karakter: TDA7294 fullrange (bas, mid, treble). LM3886 mid, treble

2. OCL (150 Watt)
Rangkaian ini cukup populer. Mereka bilang transistor 2N3055 model jengkol bersuara kasar. Kalau melihat datasheetnya dan membandingkannya dengan MJ2955 mungkin ya. Tetapi hasil tes justru bagus. Suara treble halus, medium jernih, kenceng, bass lumayan. Saya tes dihalaman yang luas pakai ACR C1230, suara bagus, nada bas memang kurang,

kekurangan ini ada di speaker bukan di power. Speaker ganti dengan black magic dan sedikit modifikasi pada boknya nada bassnya baru keluar. Rahasia ada didesain boknya. Sampai saat ini saya belum menemukan power amplifier rakitan yang lebih bagus dari amplifier ini.

Rangkaian paling sederhana dan harga murah meriah. Daya output bisa disesuaikan dengan tegangan supply-nya, kecil sekitar 70 Watt dengan supply 32V ct pada 8 ohm (satu speaker) dan bisa 150W pada 4 ohm (2 speaker). PA ini digeber panas sampai solderan meleleh dan kabel lepas. Pasang lagi kabel, ok lagi. Ini kelebihan PA OCL transistor model jengkol. PA ini optimal untuk men-drive speaker 12". Untuk speaker lebih dari 12", bisa kita modif dengan supply lebih dari 32 volt.

Setelah dimodif, resonasi bassnya cocok dan cukup aktif beda dengan amplifier lain. Dengan supply 42Vct, power pada daerah bassnya baru terhitung 50Watt-an, ini sudah cukup membuat badan merinding dan jantung berdebar, dan itu saya tes belum menggunakan pre-amplifier. Bagi pemakai blazer dll akan berpikir untuk kembali ke OCL ini. :)
Karakter: Fullrange (sub/woofer, mid, treble)




3. Kelas A, mosfet, cresscendo, axl, dan sejenisnya
Beberapa rangkaian ini sudah pernah saya rakit, hasilnya kurang memuaskan. Cocoknya untuk lapangan. Untuk ruangan sungguh sayang listrik. Setingan panas, daya mungkin kurang dari OCL. Amplifier ribet dan transistor mosfet mahal ini tidak saya sukai karena tidak jauh beda dengan amplifier rata-rata. Gain bass kecil mirip power amplifier IC. Maksud PA ini yang diunggulkan adalah di nada treble yang bening pada level volume tinggi (ini kalau bisa nyetingnya). Saya rasa amplifier yang lain juga bening asal jangan dipaksakan.
Karakter: fullrange



4. STK
Menurut percobaan teman-teman hampir sama dengan OCL. Kelebihannya suara yang lebih
halus. Kualitas suara diserahkan ke merek IC ini (Sanyo), kita tinggal memasang komponen luarnya saja. Sayangnya kualitas IC STK yang ada di pasaran diragukan. Bodinya seperti terbuat dari bahan plastik biasa bukan plastik karbon. Harganya sekitar 35 ribu. Toko yang lain malah bilang sudah tidak dijual lagi termasuk pcb-nya, karena IC STK yang asli harganya lebih dari 100 ribu. IC STK versi kecil dari sanyo, LA4440
Karakter: fullrange, LA4440 high gain audio amplifier

5. Blazer
Sering dipakai organ tunggal, hampir semua menggunakan ini. Saya pernah merakit 2 blok mono dengan satu trafo, hasil suara tanpa dengung, ok-ok saja. Dengan penambahan kit master / giga bass output bisa mencapai 400 Watt. Jika output dibebankan ke lampu 63v450w lampu menyala putih. Saya menggunakan trafo 10A/56V atau sekitar 600Watt-an. Karakteristik dari amplifier ini ngebass tetapi kurang detail di mid & treble, ini sifat dari transistor final yang dipasang secara common emitor (maksud saya supply masuk ke kaki emitor, mohon koreksi), sehingga output jalur speaker keluar dari kaki kolektor.

Amplifier ini adalah amplifier lapangan yang cocok untuk digeber. Kalau merakit amplifier perhatikan juga keperluan & intensitas volumenya! kalau volumenya kecil saja, sayang final transistor (sanken) berada pada posisi antara kerja & kurang kerja, ini yang menyebabkan karakter suara jadi kurang detail, heatsink adem. Untuk menambah kejernihannya bisa seting bias arus idle sebesar 100-200mA tiap transistor final, efeknya heatsink menjadi panas.

Dengan transistor 2 set cocoknya hanya kerja di 8 ohm saja (1 speaker/ch).
Amplifier ini haus sinyal input, kalau diberi sinyal yang besar, getaran woofernya cukup terasa.
Karakter: Subwoofer

6. Power amplifier 600W dengan IC LM741 (Varian: Gajah, Morales, dll),
Meniru elektor elrad 95 - ronica raksasa 300w dengan transistor 3 tingkat. Transistor final sering jebol karena kelebihan satu tingkat transistor penguat (darlington). Banyak yang salah pengertian. Sebenarnya rangkaian ini dimaksudkan untuk transistor final yang besar ber-gain rendah dan dipasang dengan jumlah banyak (misal 5 pasang), tetapi orang-orang malah memasangnya cuma 1 atau 2 pasang saja, jelas transistor final sering mati. Dengan gain sebesar ini (darlington 3 tingkat) banyak yang mengaku hentakan bass paling kuat dan terasa, tetapi konsekuensinya transistor bisa rusak. Biasanya transistor yang kuat untuk ini adalah sanken C2922. Karakter suara dari amplifier ini serak, output paling besar (secara teori & praktek) tetapi masih kurang power di daerah bass.  Rangkaian ada kemiripan dengan 300w elektor 11/1995.
Karakter: fullrange, mid kasar


7. Leach Amplifier
Menurut pengalaman yang pernah rakit, tidak jauh beda dengan PA di atas, transistor final sering mati padahal sudah komplit dengan fitur current over-load-protect & overload high frek yang menjaga kesetabilan frekuensi tinggi. Pola rangkaian ada kemiripan dengan Eti 300w. Sebagian transistor tidak bekerja, hanya sebagai penjaga overload saja. Transistor logam 2N susah didapat tetapi banyak yang menggantinya dengan MJE340-350. Output lebih kecil dari amplifier 741, tergantung supply & beban. Katanya sih bassnya lebih pulen. Kata teman, bass yang pulen itu tidak pecah. Amplifier ini lumayan mahal, mending pilih yang lain.

Ini amplifier yang paling haus sinyal input, jangan heran kalau suara outputnya kecil. Amplifier ini harus diimbangi dengan pre-amp/mixer bergain tinggi baru bisa mengeluarkan power 200Wmax.
Dipasang dengan lampu clip detektor-nya, baru keluar daya 40-50Watt-an saja lampu klip sudah menyala.
Karakter: amplifier bersuara imut???

8. Open air
Menurut teman-teman, amplifier ini bersuara mid, kurang cocok untuk low.
komponen pada papan rangkaian lebih sederhana dengan jumlah transistor lebih sedikit. Banyak toko amplifier di pasar cikapundung Bandung menggunakan kit ini. Menurut saya transistor final yang cocok untuk mendapatkan daya besar pada amplifier sederhana ini adalah mosfet.
Karakter: mid

9. Apex
Rangkaian ngarang, tapi banyak yang memuji kalau suaranya bagus. Sepasang transistor kecil berfungsi sebagai penguat sinyal/tegangan sedangkan yang lain berfungsi sebagai penguat arus. NsL 32 adalah led, sedangkan yang sampingnya adalah LDR, rangkaian ini berfungsi sebagai pembatas sinyal output. Output 500W/8Ohm dengan supply 65Vac, tetapi dengan adanya LDR ini sinyal di batas di 300W/8Ohm, tandanya led NSL menyala. Jalur PCBnya memisahkan antara ground ct dengan ground signal sehingga hasil tanpa dengung.
Karakter : mid

10. Matrix 1.4
Saya senang & menghargai amplifier ini. Project open source. Amplifier berpenguatan tinggi seperti amplifier kecil tetapi diterapkan sebagai amplifier besar. Kelebihannya sinyal menjadi agresif,  menghentak, kencang. Gain bas dan power watt sama seperti amplifier biasa.

Amplifier ini lebih mengedepankan keagresifan dan kualitas sinyal yang berusaha menyamai kelas A.
Salah satu sisi negatifnya, amplifier ini cukup pemalu kalau berdekatan dengan transformator.
Karakter: fullrange dengan gain yang sangat tinggi

Dari sekian banyak amplifier rakitan, baru Leach Amp & Apex yang menyertakan layout PCB dengan routing topologi paling baik.

Semuanya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Saya rasa SEMUANYA bagus jika kita mengerti/setuju dengan kelebihan dan kekurangannya. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangannya, perasaan kita menjadi baik sehingga kita tidak mudah putus asa seperti langsung mengecap jelek PA tetentu padahal masalahnya belum tentu dari amplifiernya. Biasanya cocok-cocokan, misal kit power ini cocoknya digabung dengan kit yang itu. Jika memakai kit power saja tanpa tambahan kit pendukung yang lain hasilnya kurang maksimal.

Sebaiknya kita jangan terlalu berharap daya besar. Power IC LA4440  20 Watt saja bisa sekenceng power OCL, cuma beda di nada bassnya yang tidak bisa panjang. IC AN7145 berdaya kurang dari 15 watt sanggup menggetarkan kaca dengah satu speaker woofer 6".

Beberapa penjual di toko merancang amplifier dengan rancangan gaya masing-masing dan mengecap amplifier rakitannya lebih baik (nada jernih & bass solid) dari amplifier yang lain. Mereka juga bilang "kami spesialis amplifier, sudah lama dan berpengalaman"
Pernyataan di paragraf ini jangan dipercaya!!! Jangan langsung percaya sama orang yang belum dikenal!!! Penjual memang biasa seperti itu

Bagi yang punya OCL puaslah dengan OCLnya, begitu juga APEX, BLAZER dll... Hal lain yang lebih penting adalah design box speaker, mixer, & pengalaman/pengetahuan operator sound. Biasanya, apa pun amplifier yang digunakan kalau dipegang sama operator yang berpengalaman hasilnya tetap bagus.

Semoga berhasil!

Gain clone LM3886 Amplifier

Gain clone LM3886
sesuai dengan fungsi/aplikasi pada datasheetnya, amplifier ini lebih cocok
untuk ruangan kamar dengan kualitas hi-fi dengan daya cukup, bekerja pada kelas AB.  LM3886 masih menggunakan transistor bipolar biasa sebagai transistor final di dalamnya.




hasil test
Cukup bagus! menggunakan tone control nada treble labih powerfull,
nada bass yang kurang nendang bisa diatasi dengan penambahan tone control dan super galaxy. Salah satu istimewanya, hampir/ tidak ada sinyal transien "duk" pada saat power dinyalakan sehingga tidak perlu penambahan speaker protektor.

Rahasianya ada di Resisror sekitar 22k yang terhubung pada pin 8 dan Vee ditambah
kapasitor elko senilai 1-100uf. nilai standarnya adalah elko biasa dengan nilai 100uf/10V. Saya sarankan untuk menggunakan 220~330uF untuk memperlama waktu delay sehingga suara "duk" bisa dicut sempurna. Seharusnya beginilah power amplifier.

Menggunakan kualitas komponen yang bagus adalah pilihan. Saya rasa menggunakan komponen standar juga bagus, yang terpenting adalah keaslian komponen aktif IC, rute ground pada jalur PCB, dan pengkabelan.

Ada dua tipe, LM3886T dan LM3886TF. Menurut saya yang TF black lebih elegan dan lebih mudah pemasangannya karena tidak perlu isolator. Ingat logam bodinya terhubung ke negatif supply. Biasanya model TF daya outputnya cenderung lebih kecil.

Test speaker black spider BS-15400

Speaker ini bermagnet kecil-sedang. Bertutup dust tengah putih plastik aluminium. Berdaya 400 Watt. Harga sekitar 290k. Saya pakai bok dengan dimensi 48cmx60cmx60cm setingan kick drum, Perkiraan volume 120 Liter. Dites dengan power amplifier 300watt biasa.

hasil test suara kasar (ini rata-rata speaker besar), jarak belasan meter baru terasa halusnya, nada medium hingga fullrange sangat transparan. Daya lempar suara dari speaker ini sangat jauh jika dibandingkan dengan ACR . Cocok untuk orator yang menginginkan suara keras dan jangkauan jauh. Nada bass biasa aja, pas-pasan. Jika dipakai di dalam ruangan sih seperti tidak ada bedanya dengan speaker lain, tapi mungkin juga karena ada kesalahan teknis. ACR black magic juga kadang-kadang seperti ini, cocok-cocokan antara jenis musik yang dimainkan, setingan equalizer, dan ukuran volume box.

Pernah complain ke tokonya, dia test, suaranya lumayan juga bikin getar hati. Dia bilang ada bahan peredam di dalam boxnya, glass wol...


Selamat ber-experimen!

Modifikasi Rangkaian Power agar bass lebih nendang

Ini berlaku untuk rangkaian power OCL, Blazer, morales, dan amplifier simetrik lainnya.

1. Power supply
Cara yang paling mudah untuk mendapatkan nilai watt yang besar adalah dengan memperbesar nilai tegangan power supply. Misalkan power amplifier blazer menggunakan supply 47v CT 47v. ini akan menghasilkan 250W rms per pasang transistor final pada outputnya. untuk catu daya 32v CT 32v (power OCL) jangan paksakan men-drive speaker 15" jika suara bass dirasa kurang. Gunakan  transformator dengan arus setengah tegangan skunder, misal trafo dengan tegangan skunder 30v ct, maka arus nominal haruslah 15 amper.

2. Gunakan minimal 2 rail transistor final (1 rail=1 pasang)
berfungsi juga untuk mengurangi panas dan meringankan kerja transistor.

3. Gunakan speaker bass sesuai karakter yang diinginkan
misal 12" lebih cocok untuk hentakan/kick drum dan treble, sedangkain 15" cenderung ke bas-mid dan gitar bass.

4. Untuk Power Blazer
Power Blazer memang mempunyai gain yang sangat rendah. Beberapa teman berpendapat
bahwa transistor sanken memiliki karakter bass yang sangat empuk, tetapi suara disitu-situ saja alias suaranya tidak bisa menempuh jarak jauh. Ini tidak benar membandingkan transistor berdasarkan kemasan atau mereknya. Transistor-transistor besar rata-rata memiliki penguatan/gain yang lebih rendah, pantas saja suara bass-nya empuk, terkesan lemah. Untuk menaikkan gainnya kita perlu tambahan rangkaian. Pasang kit tambahan berupa rangkaian master mixer atau giga bass yang dipasang pada input blazer. Usahakan gunakan kit dengan catu daya simetrik +12v ct -12v, ini untuk menghindari signal transien yang berlebihan pada saat power dihidupkan. Power Blazer tidak perlu modifikasi, its ok.

5. Modifikasi pada rangkaian:
Tiap rangkaian power mempunyai 5 komponen kecil yaitu IC 0p-amp,
resistor input, resistor gain, dan jaringan R-C. Resistor gain dibantu dengan
R input berfungsi untuk menaikkan penguatan (gain). Penguatan yang berlebihan akan
menimbulkan noise. Biasanya nilai R gain ini sebesar 15k untuk power blazer,
22k untuk gain clone, 33k untuk power OCL. Semakin kecil nilai R-gain akan semakin kecil penguatannya, tetapi semakin low noise. Rangkaian R-C berfungsi untuk resonansi bass. Nilai R-C ini berkisar 560 ohm & 47uF (OCL) sampai dengan 1k-100uF. Menariknya di sini, semakin besar nilai C (elko) nada bass-nya semakin empuk. Sebaliknya semakin kecil C nada bass semakin mid. nilai C ini maksimal adalah 47uF untuk gitar bass yang menggetarkan badan, untuk nada bass kendang dan drum yang menghentak di dada gunakan nilai C 10-22uF tidak lebih.

Kapasitor input untuk power OCL biasa, ganti C input 100nF
dengan 22nF, kapasitor kecil ini jangan khawatir kekurangan bass. Nilai 22nF sangat cocok jika tone control menggunakan transistor seperti PCB ronica sc-006 (tone control transistor).

Untuk tone control yang menggunakan IC, C input jangan diganti dengan nilai keci tapi justru dengan nilai yang lebih besar, misal 220nF. Untuk 4 kapasitor yang ada di kaki potensio bass biasa menggunakan 33nF seperti di PCB ronica, bukan 47nF(ini kurang nendang).

Untuk kesetabilan frekuensi (bass-mid-treble) pasang kapasitor tambahan sebesar 1nF di resistor 100k (input power) secara parallel, ini akan membatasi signal noise yang mengganggu. Dengan kapasitor ini menjamin rangkaian dan speaker bekerja dengan karakter bass . Jika power dalam keadaan on dan kita sentuh inputnya, yang terdengar harus nada bass yang powerful, bukan jeritan treble yang mematikan tweeter.

selamat bereksperimen

...update pada 3 Mei 2013

Mengatasi Dengung dan Noise pada Rangkaian Audio Power Amplifier

Power amplifier yang kita rakit kadang menimbulkan dengung kecil karena grounding
yang kurang sempurna.

MENGATASI DENGUNG:
1. Jauhkan rangkaian yang sensitif dari transformator, dimensi casing tidak terlalu kecil.
Salah satu blog malah menganjurkan untuk memakai dua bok, satu bok khusus untuk transformator. Untuk amplifier dengan trafo toroid atau trafo besar, sebaiknya hanya berisi rangkaian power ampli saja, tanpa tone control.
2. Rubah posisi transformator, sisi samping menjadi sisi bawah (trafo menjadi tinggi) dengan
tulisan menghadap rangkaian yang sensitif
3. Gunakan spacer pada tiap papan PCB setinggi setengah tinggi trafo, misalkan setinggi 2,5cm atau lebih sehingga papan PCB sejajar dengan inti/pusat transformator, di sini efek medan terlemah.
4. Sebaiknya menggunakan satu modul stereo daripada dua modul mono
ini untuk menghindari kesalahan pengkabelan. Jika terpaksa, usahakan ukuran
kabel antara modul kanan dan kiri sama panjang dan sependek mungkin.
5. Sebaiknya ambil jalur ground untuk speaker dari ct elko bukan dari ct trafo,
jika di papan pcb terpasang dua elko besar (seperti elko power supply), ambil
jalur ground speaker dari sini, dan cek dengar!
6. Untuk power supply radio (TX ataupun rx) yang sangat sensitif, gunakan kapasitor
4x100nf, pasang 4 kapasitor ini dengan mem-parallel pada tiap dioda (bridge).
7. Pada rangkaian tone control IC op-amp yang menggunakan catu daya simetris,
pemasangan kabel ground cukup diambil dari kabel ground signal saja. sebaiknya
IC power supply (7812) dipasang dekat dengan power supply utama, bukan
dipasang dekat tone control.
8. gunakan selalu kabel stereo yang terselubung sempurna (kabel stereo warna
merah putih yang tertutup ground dan terbungkus kulit transparan.
9. Untuk power supply, gunakan kapasitor elko sebesar 2200uF per amper
10. Perbesar kabel ground dan sependek mungkin, terutama sepasang elko (jalur ct antar elko) power supply (bisa dicoba untuk amplifier blazer)
11. Untuk amplifier yang dipasang dengan komputer sebaiknya casing jangan di ground tanah kalau casing PC sudah diground tanah
12. Pasang tiap kit rangkaian tanpa meng-groundnya lewat mur/baud/spacer. Jangan sampai jalur ground yang ada di lubang pcb terhubung ke casing/box. Jangan ikuti ground ini. ground yang menempel ke casing harusnya satu saja. bila perlu gunakan spacer plastik

MENGATASI NOISE:
1. Gunakan komponen aktif (IC) yang berkualitas seperti TL084, TL074, bukan
LM324. LM324 merek apapun noise. Sablonan TL084 yang lebih terjamin asli berwarna kuning (ST), bukan putih. Untuk saat ini, IC TL084 yang disablon putih tidak stabil bekerja difrekuensi
tinggi (treble pecah & lebih noise). Untuk IC 4558 (NE5532) gunakan JRC4558D sablon warna putih biasa atau TL072 - TL082 kuning, LF353 noise. LM741 (NE5534) bisa diganti dengan HA17741 hitachi, LF351 mungkin noise juga, belum pernah coba.
kita tidak usah mencari-cari yang bermerek dan harga yang lebih mahal karena ini yang paling low noise.
2. Jika perlu, pada rangkaian power amplifier OCL, turunkan gain-nya dengan menurunkan nilai
resistor gain yang ada di jalur speaker dari 33k menjadi 22k, ini meniru gain-clone amplifier yang lebih rendah noise.
3. Sebaiknya sederhanakan rangkaian, rangkaian yang terlalu komplek lebih rentan terhadap noise dan gangguan.
4. Sebaikya potensio/volume dipasang di-input power amplifier, seperti amplifier professional tanpa tone control.

...diperbaiki pada 8 September 2011